Kolaborasi Puskesmas Sekardangan dengan Dr Koen, Berikan Bantuan Jamban Solusi Sanitasi Kabupaten Sidoarjo
Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan sanitasi, Puskesmas Sekardangan bersama dengan Dr. Koen Irianto Uripan, seorang aktifis sosial dan maestro sanitasi, memulai program bantuan pembuatan jamban pada hari ini. Program ini dihadiri oleh Kepala Desa Sekardangan Mukarto, S.H, M. AP, Kepala Puskesmas Sekardangan dr. Halimah Salim, Babinkamtibmas, Babinsa, serta Ketua RT 10 dan Ketua RW 3 Dusun Plipir.
Warga Dusun Plipir, RT 10, RW 03, Desa Sekardangan kini bisa tersenyum lebih lebar. Berkat kepedulian Dr. Koen Irianto Uripan dan dukungan pemerintah desa, masalah sanitasi yang selama ini menjadi kendala utama telah teratasi. Dengan adanya jamban pribadi, warga tidak perlu lagi khawatir akan masalah kebersihan dan kesehatan.
Dukungan dan Rasa Terima Kasih
Kepala Puskesmas Sekardangan, dr. Halimah Salim, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Dr. Koen Irianto Uripan. Menurut dr. Halimah, Dusun Plipir dipilih berdasarkan arahan dari Kepala Desa dan kader kesehatan, karena adanya kondisi khusus seperti ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang belum memiliki jamban. “Dengan adanya bantuan ini, kami berharap kebersihan lingkungan akan meningkat dan masalah kesehatan akibat sanitasi yang buruk dapat diatasi,” ungkap dr. Halimah.
Masalah Kebersihan Air
Namun, selain kekurangan jamban, beberapa warga juga melaporkan masalah kebersihan air yang masih belum memadai. Air yang keruh telah menyebabkan masalah kulit, seperti gatal-gatal. dr. Halimah menjelaskan bahwa dengan adanya sanitasi yang lebih baik, diharapkan kondisi ini bisa membaik. “Harapannya, jarak yang aman antara sumber air bersih dan sungai dapat memperbaiki kualitas air dan kesehatan warga,” jelasnya.
Kerja Sama Pemerintah dan Tantangan Anggaran
Kepala Desa Sekardangan Mukarto menambahkan bahwa program ini merupakan hasil kerja sama antara puskesmas, kelurahan, kecamatan, serta dukungan dari TNI dan Polri. Mukarto mengakui bahwa masalah sanitasi adalah isu penting, dan mengapresiasi bantuan Dr. Koen yang telah membantu warga. “Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memang memberikan perhatian, tetapi terkadang anggaran menjadi kendala. Kami terus mengajukan permohonan bantuan, dan berharap ada realisasi dari pemerintah pusat,” jelas Mukarto.
Komitmen Terhadap Sanitasi dan Open Defecation Free (ODF)
Dr. Koen Irianto Uripan, yang telah berkontribusi pada program Open Defecation Free (ODF) di beberapa daerah, termasuk Surabaya, Tuban, dan Sidoarjo, menegaskan komitmennya terhadap sanitasi yang lebih baik di Sidoarjo. “Target kami adalah memastikan bahwa seluruh provinsi di Indonesia bisa mengakhiri praktik buang air besar sembarangan. Saya bersyukur bisa berpartisipasi dalam upaya ini dan berharap semua pihak terus bekerja sama,” kata Dr. Koen.
Sebagai bagian dari bantuan ini, Dr. Koen menyuplai enam kloset untuk warga dan satu WC umum di pinggir sungai. “Kami ingin memastikan bahwa setiap keluarga, terutama yang paling membutuhkan, mendapatkan fasilitas sanitasi yang layak. Ini adalah langkah awal untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” tambahnya.
Saran untuk Masa Depan
Sebagai penutup, Dr. Koen memberikan saran kepada pemerintah setempat. “Untuk mencegah masalah serupa di masa depan, saya menyarankan agar setiap pembangunan rumah baru harus memenuhi syarat adanya jamban. Edukasi mengenai pentingnya sanitasi harus terus ditingkatkan, terutama di daerah perkotaan dengan lahan sempit,” pungkasnya.
Upaya Dr. Koen Irianto Uripan, bersama dukungan pemerintah desa dan puskesmas, menjadi contoh nyata dari kolaborasi dalam menangani masalah sanitasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sidoarjo. Semoga inisiatif ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi warga Dusun Plipir dan sekitarnya.